Senin, 18 Juni 2012

Curhatan dodol


Teori bahwa kebiasaan dan lingkungan dapat berpengaruh pada perkembangan mental dan kepribadian ternyata benar adanya. Hal ini dapat dibuktikan oleh saya dengan menjadikan diri saya sendiri sebagai objek observasi (nah lho?).
Sedari kecil, saya telah terbiasa untuk melakukan aktifitas sendirian daripada bersama-sama dengan orang lain. Belajar sendiri, bermain sendiri, tidur sendiri, mandi sendiri (ya iyalah), bahkan terkadang berbicara sendiri (tanda-tanda orang absurd jenius.. ^_^).

Perlahan namun pasti kebiasaan saya ini membawa dampak yg begitu besar terhadap perkembangan psikologis saya.
Lebih banyak menghabiskan waktu didalam kamar bersama laptop selama seharian atau menyendiri disuatu tempat yg sepi membuat saya tumbuh menjadi pribadi yg agak tertutup, cenderung egois, kekanak-kanakan, tidak pandai bergaul, dan juga memiliki perasaan yg sensitif.

Jujur, kadang-kadang saya sendiri pun seringkali merasa asing terhadap diri saya sendiri, yang saya rasakan “agak” berbeda dengan teman-teman seusia saya. Ada kecanggungan yang begitu besar saat saya berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan lebih mudah untuk bergabung dengan yg usianya dibawah saya, bahkan jauh dibawah saya. akibatnya walaupun secara intelegensia saya tidak begitu buruk, namun secara mental saya merasa begitu tertinggal dibandingkan orang lain. Seringkali berpola pikir seperti anak-anak yg masih duduk dibangku sekolah dan merasa bahwa saya ini adalah bagian dari mereka, walaupun notabenenya usia saya sebentar lagi akan menginjak angka 24 tahun. Bayangkan saudara-saudara, diusia yg hampir mendekati seperempat abad ini saya masih merasa bahwa kepribadian saya adalah kepribadian seorang anak yg duduk dikelas 2 SMP.

Terus maksudnyaa?

Kebiasaan saya yang suka menutup diri dari dunia luar membuat saya merasa seolah terperangkap dalam ruang dan waktu. Secara fisik memang saya mengalami perkembangan yg signifikan mulai dari tinggi badan, raut wajah, jumlah jenggot (salah satu kebiasaan jelek saya adalah menghitung jumlah jenggot saya dari waktu ke waktu ;p), dll.
secara intelegensia, saya merasa bahwa saya masih bisa dikatakan setara dengan teman-teman sebaya saya.
namun dari segi pola pikir dan mental, sepertinya tidak demikian.

NB : Tulisan diatas hanyalah sebuah hasil dari pencurahan buah pikiran saya yg sedang berkelebatan diangan-angan yg teramat disayangkan apabila itu tidak diabadikan dalam sebuah tulisan. Mohon maaf apabila hasilnya berantakan, maklum masih dalam tahap pembelajaran.

Tidak ada komentar: